Momen Tak Terlupakan Bersama Sherly, Si Hiu Paus dari Gorontalo
"Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan", kalimat tersebut sepertinya menjadi kalimat paling pas untuk mengawali cerita saya kali ini. Salah satu hal yang bisa membuat kita dongkol adalah ketika apa yang sudah kita rencanakan dari jauh-jauh hari tidak berjalan sesuai harapan. Anehnya, hal yang tidak pernah direncanakan sebelumnya justru bisa berjalan lancar dan menjadi salah satu momen yang tidak terlupakan. Hal inilah yang saya rasakan ketika akhirnya bisa bertemu dengan si Sherly the Whale Shark from Gorontalo, tidak pernah saya rencanakan sama sekali namun berhasil menjadi salah satu momen yang sangat membahagiakan dan tidak bisa untuk dilupakan!
Tanggal 22 Mei 2024, saya terbang ke Gorontalo untuk urusan pekerjaan. Saya tidak merencanakan apapun selain fokus untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik lalu menyempatkan diri untuk menyicipi makanan-makanan khas Gorontalo, maklumlah perjalanan dinas kali ini hanya selama 2 hari saja sehingga tidak memungkinkan untuk merencanakan perjalanan lain.
Sekitar pukul 9 pagi saya tiba di Gorontalo dan langsung menaiki taxi yang akan membawa saya ke hotel. Entah sebuah kebetulan atau tidak tapi driver taxi saya kali ini orangnya tidak mau diam dan selalu mengajak saya untuk mengobrol. Dia menanyakan berbagai hal, saya berasal darimana, berapa lama di Gorontalo termasuk tujuan kedatangan saya ke Gorontalo. Karena orangnya terlihat sangat baik, maka saya menjawab semua pertanyaannya. Dia terus mengoceh sampai akhirnya dia mengeluarkan kalimat "mumpung bapak sudah disini, dibayarin kantor pulak, bapak harus berkunjung dan melihat Hiu Paus." saya cuma ketawa kecil, tidak begitu tertarik dengan saran dia karena saya memang tidak merencanakan perjalanan apapun di Gorontalo selain untuk bekerja dan kulineran singkat.
"Eh serius loh Pak, bapak ga akan nyesal, bagus banget, Prilly Latuconsina aja baru dari sana loh, coba bapak searching di google" si bapak driver sangat serius menanggapi saya yang lagi cengengesan, pokoknya dia maksa waktu itu. Ibaratnya, jika dia adalah seorang agen MLM maka saya sudah menjadi salah satu kakinya, hahaha.
Akhirnya untuk menghargai si bapak driver yang "keep ngoceh", sayapun googling lewat handphone dan reaksi pertama saya adalah "Wah, bagus banget ini. Ini beneran Pak? Emang segede gitu ga bahaya, ga gigit orang? Kok bisa diajak photo?" sekarang saya yang berbalik penasaran, masuk dalam jebakan si bapak. Rasa penasaranku tentu saja disambut dengan semangat yang berapi-api dari si bapak driver. Mungkin dia merasa senang karena sebagai driver, dia telah berhasil memperkanalkan salah satu pariwisata andalan Gorontalo ke seorang pendatang. Dia menjelaskan panjang lebar dan penuh semangat. Saya akui "ocehan" dia kala itu sangat bermanfaat. Menurut saya, seorang driver sangat penting untuk memiliki wawasan dan keberanian untuk membagikan informasi-informasi menarik kepada para pendatang karena efeknya sangat bagus untuk kemajuan daerah tersebut.
Singkat cerita, saya yang tadinya cuek justru jadi sangat penasaran. Saya yang tadinya tidak punya planning justru dalam hati "Gue harus kesana, harus!!!". Saya sangat bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan lalu mulai menyusun rencana untuk perjalanan ke tempat wisata Whale Shark.
Tempat wisata Whale Shark sendiri berada di Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Itu sebabnya wisata laut ini disebutnya Whale Shark Botubarani Gorontalo. Saya mulai perjalanan saya sekitar jam 6 pagi keesokan harinya, menggunakan ojek online dan ditempuh sekitar 20-30 menit dari kota Gorontalo. Jalanan menuju kesana aman, bagus dan tidak sulit untuk dijangkau. Sekitar pukul 6 lebih saya akhirnya sudah tiba dilokasi yang ditentukan oleh tour guide. Saya cukup kaget karena dipagi hari pengunjung sudah mulai ramai dan harus antri. Disini mulai terjadi drama, saya yang sudah mendaftar dan menunggu dari jam 6 pagi tak kunjung dipanggil dan mendapatkan giliran. Tidak ada batasan waktu untuk setiap pengunjung. Patokannya adalah, pengunjung harus mendapatkan momen bersama Whale Shark dan harus terdokumentasi dengan baik. Jika 2 hal tersebut sudah terpenuhi maka boleh beralih ke pengunjung lainnya.
Pukul 7 berlalu, nama saya belum terdengar dipanggil. Pukul 8, Pukul 9 bolak balik ke ticketing namun tak kunjung mendapatkan giliran. Sekitar pukul 10 pagi akhirnya saya menyerah dan saya menemui tour guide "Sepertinya saya tidak bisa lanjut lagi, saya harus segera balik ke hotel karena harus segera check out dan menuju ke bandara" saya kesal dan sedikit marah karena momen bersama Whale Shark sepertinya akan gagal terjadi. Petugas hanya bisa meminta saya untuk bersabar. Btw, saat itu memang sudah pasrah dan mau balik ke hotel karena memang harus segera bersiap untuk check out dari hotel dan menuju bandara. Maklumlah seperti yang saya bilang diawal, waktunya memang terbatas karena tujuannya memang buat bekerja bukan liburan dan hari itu saya harus terbang balik ke Jakarta sekitar pukul 2 siang dan sudah harus check out dari hotel pukul 12 siang. Kondisi tersebut membuat saya pasrah dan benar-benar kecewa. Menunggu dari pukul 6 pagi tapi seperti tak membuahkan hasil.
Untungnya, beberapa menit setelah saya protes, terdengar suara seorang petugas "Silahkan nomor selanjutnya!" dan kebetulan sekali itu adalah giliran saya. Petugas lainnya segera membantu, mengantar saya ke perahu kecil dan segera bergegas menuju laut tempat Whale Shark berada. Saya yang tadinya kesal dan marah, sekarang sedikit lega dan sangat antusias untuk segera bertemu dengan Whale Shark. Perjuangan saya tidak sia-sia, akhirnya dapat momen-momen bagus bersama Sherly. Saya akhirnya tau bahwa warga setempat menamai salah satu Hiu Paus itu dengan nama Sherly.
Oh iya, disini saya menggunakan jasa tour guide setempat. Jasa yang mereka tawarkan adalah, membantu mendatangkan si Whale Shark, dokumentasi berupa foto dan video drone, lalu ada juga fasilitas berupa boat transparan. Total dana yang saya keluarkan untuk jasa tour guide adalah 500.000. Menurut saya itu cukup woth it, karena momen seperti ini belum tentu ada setiap saat.
Perlu diketahui bahwa Whale Shark ini hidup bebas dilautan bukan dipenangkaran, makanya dibutuhkan ahli yang bisa mendatangkan mereka agar mau mendekat dan berfoto dengan para pengunjung. Kedatangan mereka juga tidak bisa dijamin selalu ada, bisa saja mereka pergi dan tidak pernah datang lagi. Itulah yang membuat wisata ini dinilai mahal dan sangat berkesan.
Meski tampak besar, ternyata Whale Shark tidak berbahaya karena meraka adalah penyaring makanan yang memakan plankton dan krill, bukan predator yang menyerang dan membahayakan manusia. Sejujurnya saya sempat takut diawal tetapi saya akhirnya memberanikan diri dan memastikan melalui riset sebelumnya bahwa Whale Shark memang tidak berbahaya.
Sungguh sebuah momen yang tidak terduga dan tidak pernah direncanakan sebelumnya. Bertemu dan mengabadikan momen dengan ikan berukuran raksasa seperti itu tentu saja adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat berkesan. Semoga Sherly dan teman-temannya hidup lebih lama dan mau terus bertemu dengan manusia-manusia lainnya.
Video kebersamaan saya dengan Sherly bisa kalian cek di link Instagram saya berikut ini:
Setelah puas bertemu dan bermain dengan Sherly dengan segala dramanya, saya akhirnya kembali ke hotel. Beres-beres dan segera cabut menuju bandara. Saya kembali ke Jakarta dengan sebuah cerita dan pengalaman yang sangat berkesan. Semoga kalian punya rejeki dan kesempatan untuk bertemu Sherly dan teman-temannya di Gorontalo!
Kali ini, hidup berjalan tidak sesuai rencana tapi kali ini juga hasilnya tidak bikin dongkol melainkan bikin bahagia.
0 Comments:
Posting Komentar